Chitika

December 21, 2009

Orang Minang yang tidak mau disebut orang Padang

Ada sebuah kelakar mengenai cara berkelit atau bersilat lidahnya orang Padang.

Alkisah, ketika beberapa orang berkumpul dan menceritakan mengenai keburukan dan sifat orang Padang, seperti orang Padang yang pelit atau mahar yang mahal untuk nikah dengan orang Padang, duduklah si Rajo Angek , orang Padang yang asal aslinya dari Kota Bukittinggi. Si Rajo Angek ini ternyata teman dari orang orang yang berkumpul itu. Pucuk dicinta ulam pun tiba, salah satu dari mereka langsung bertanya. "Hei Rajo Angek, kenapa orang Padang itu pelit sekali, dan mahar mereka mahal kalau mau dinikahi". Si Rajo Angek dengan entengnya menjawab , "Ndak tau ya, aku bukan orang Padang, aku orang Bukittinggi". Uppss..

Si Rajo Angek memang tidak sedang berbohong. Dia memang berasal dari Bukittinggi. Bukittinggi dan Padang adalah dua buah kota yang berbeda. Jadi wajar sebenarnya dia berkata seperti itu. Walaupun kita tau maksud dari orang yang bertanya itu adalah bertanya mengenai "Orang Minang" atau lebih terkenal dengan "Orang Padang".

Dalam kehidupan sehari-hari, julukan "Orang Padang" hampir selalu disematkan kepada orang yang berasal dari Sumatera Barat atau mereka yang punya orangtua yang berasal dari Sumatera Barat. Padahal kalau boleh dikoreksi, julukan yang lebih tepat adalah julukan "Orang Minang". Padang adalah kota atau wilayah administratif yang dipersatukan dalam batas wilayah, sedangkan Minang atau Minangkabau adalah suku yang dipersatukan oleh garis keturunan dan budaya. Hal ini sebenarnya sama saja dengan "Orang Medan" dan "Orang Batak", atau "Orang Bandung" dan "Orang Sunda", atau "Orang Jogja" dan "Orang Jawa".

Julukan ini begitu melekat di kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika Si Rajo Angek ditanya mengenai asal daerah, dia menjawab : "Saya dari Bukittinggi". Sebagian orang akan langsung menimpali : "Oo, Orang Padang toh". Si Rajo Angek langsung menimpali : "Bukan, saya dari Bukittinggi, orang Minang" . Lalu dijawab lagi : "Bukittinggi dan Minang itu di bagian mananya Padang". Gudebrakss..

Tidak dapat dipungkiri bahwa interaksi pertama dari orang luar Minang ke daerah berpenduduk Minang diawali dari daerah pesisir barat Sumatera, yaitu daerah Pariaman dan Padang. Seiring waktu, ibukota propinsi juga melekat ke daerah Padang. Di zaman devide et impera nya Belanda zaman dahulu, juga dipakai istilah "Orang Padang". Jadi wajar kalau sekarang julukan "Orang Padang" lebih mendunia daripada julukan "Orang Minang". Sekarang, si Rajo Angek dengan lugas menjawab ketika ditanya mengenai asal daerah : "Saya orang Padang dari Bukittinggi, bersuku Minang".. hehehehe.

3 comments:

cinta minang said...

bnyak orng bilang suku minang d sebut suku padang padahal tu salah......suku padang hnya padang d sekitar na tpi klo suku minang khn luas sprti solok,bukitinggi,pasaman,dll n trmasuk malaysia,tpi knapa orng bilang suku padang pdhl padang tu hnya ibu kota saja.....

cinta minang said...

bnyak yg brangapan gtu..pdhl padang nama ibu kota......sbenar na salah klo d bilang suku padang sebatas na suku minang,klo suku padang hnya skitar padang aja,tpi klo suku minang solok,padang,pasaman,bukitinggi,payakumbuh dll..jdi salah orng bilang suku padang sebenar na suku minang kabau.......

The Chanie said...

Orang "Minang" BELOM TENTU ORANG pADANG.
Sebaliknya, orang Padang sudah pasti orang Minang..!

Chitika


HTML Hit Counters